TANJUNG SELOR – Sebagai langkah awal dalam mengeksplorasi pengembangan energi hijau dan industri ramah lingkungan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) telah menandatangani Perjanjian Kerja sama bersama dengan Fortescue Future Industries (FFI), belum lama ini.
Penandatanganan Perjanjian kerjasama ini diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kaltara, Suriansyah dan Manajer Regional Asia-Pasifik Fortescue Metals Group (FMG) Australia, Malcolm Brailey yang didampingi oleh beberapa perwakilan dari PT Indonesia Fortescue Infrastructure.
Turut hadir secara daring Chief Executive Officer FFI, Julie Shuttleworth AM, Duta Besar Indonesia untuk Australia, Siswo Pramono, dan Konsul Jenderal RI Perth untuk Australia Barat (Perth), Listiana Operananta
Julie Shuttleworth AM mengatakan bahwa FFI akan turut mendukung Indonesia dalam upaya untuk mendekarbonisasi ekonominya.
“Kami berharap dapat bekerja sama dengan Pemprov Kaltara dan masyarakat setempat untuk membantu Kaltara di garis depan dalam pengembangan sumber daya terbarukan yang akan menggerakkan produksi hidrogen hijau dan amonia hijau,” ujarnya.
Sebagai informasi, rencana investasi FFI ini sejalan dengan visi dan misi Presiden Joko Widodo dan Gubernur Zainal dalam menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal serta membuka peluang usaha bagi bisnis lokal.
Sehingga FFI setuju untuk berfokus pada peningkatan keahlian tenaga kerja lokal dan pemanfaatan barang dan jasa lokal.
Selain itu, FFI juga menyambut baik tindakan pemerintah dalam memperbaiki iklim investasi khususnya di Kaltara dan berkomitmen untuk membantu mendorong perdagangan domestik secara berkelanjutan.
Mewakili Gubernur Zainal, Suriansyah mengatakan bahwa pembangunan perlu mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial secara cermat. Oleh karena itu ia berharap rencana pembangunan hijau Kaltara ini dapat berkontribusi pada solusi permanen, yakni turut mengatasi dampak buruk dari perubahan iklim.
“Saya berharap dalam pelaksanaannya nanti, kita semua dapat selalu berpedoman pada peraturan dan perundang-undangan serta prinsip-prinsip manajemen atau tata kelola perusahaan yang baik untuk mewujudkan Kaltara yang sehat dan lebih hijau bagi anak cucu kita,” jelasnya.
Untuk diketahui, FFI mengusulkan untuk memproduksi hidrogen dan amonia hijau di Kaltara untuk keperluan pasar domestik dan pasar ekspor. Pihak FFI juga mengatakan bahwa proyek-proyek yang nantinya akan diusulkan dipastikan memberi manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Kaltara dan direncanakan dengan standar sosial yang tinggi dan keberlanjutan lingkungan.
PT Indonesia Fortescue Infrastructure adalah perwakilan dari Fortescue Future Industries di Australia yang merupakan anak perusahaan dari Fortescue Metals Group Ltd (FMG). (gg/dkispkaltara)