TANJUNG SELOR-Penganugerahan gelar Bangsawan Kesultanan Bulungan, kepada pasangan Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Zainal A. Paliwang dan Rachmawati Zainal, serta Wakil Gubernur (Wagub) Yansen TP dan Ping Yansen berlangsung di rumah besar atau rumah Perdana Menteri Kesultanan Bulungan di Jalan Kasimuddin Tanjung Palas, Senin (27/12).
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur dianugerahi gelar Pangeran Wira Rana Jaya, sementara Rachmawati Zainal menerima gelar Adji Sopiah. Kemudian Wagub Yansen dianugerahi gelar Pangeran Wira Jayantaka dan Ping Yansen menerima gelar Adji Prianka.
Dalam sambutannya, Datu (Dt.) Buyung Perkasa selaku Ketua Lembaga Adat Kesultanan Bulungan menceritakan sejarah singkat berdirinya Kabupaten Bulungan. Menurutnya sejarah ini perlu disampaikan agar tidak terjadi penyimpangan dalam memahami.
“Kami berharap sejarah ini jangan sampai ada yang membelokkan ke arah yang tidak benar. Selain itu juga kami memohon kepada Bapak Gubernur dan Wagub untuk memperjuangkan Ibu Kota Kabupaten Bulungan bisa kembali ke Tanjung Palas,” bebernya.
“Selain itu, kami juga berharap agar Gubernur dan Wagub berupaya semaksimal mungkin mengembalikan seperti semula duplikat Istana Bulungan, ini karena bangunan tersebut merupakan bagian dari sejarah,” ungkap Dt. Buyung lagi.
Menanggapi hal ini, Gubernur Zainal mengaku akan menandatangani surat persetujuan dengan Presiden Joko Widodo mengenai penetapan Kecamatan Tanjung Selor sebagai ibu kota Provinsi Kaltara dan Kecamatan Tanjung Palas sebagai ibu kota Kabupaten Bulungan.
“Hari ini saya menandatangani surat untuk melaksanakan perintah Bapak Presiden, semoga Ibu Kota Provinsi Kaltara bisa disetujui oleh Bapak Presiden. Manakala sudah ada keputusan untuk ibu kota provinsi, otomatis kabupaten akan kembali ke Tanjung Palas. Ini sudah sangat pas, apa lagi bupatinya asli dari Tanjung Palas juga,” pungkas Gubernur Zainal.
Ia juga sangat berterima kasih atas kepercayaan masyarakat dalam penganugerahan tersebut, menurutnya gelar kebangsawanan tersebut mengandung tugas atau amanah untuk mewujudkan eksistensi kebenaran Kesultanan Bulungan dan menciptakan kesejahteraan masyarakat Kaltara serta segenap warga di lembaga Kesultanan Bulungan tersebut.
“Melalui penganugerahan gelar ini saya harus bisa menjadi panutan bagi seluruh masyarakat Kaltara, semoga saya dan Pak Yansen mampu secara bersama-sama menjalankan tugas dan amanah yang telah dipercayakan kepada kami,” ungkap Gubernur Zainal.
“Saya juga memberikan apresiasi pada lembaga adat Kesultanan Bulungan yang selalu menjaga tradisi dan mempertahankan warisan budaya yang telah ada sejak dahulu serta kepada lembaga adat karena telah mengorganisir secara baik keberadaan lembaga adat yang khasanah kekayaan di Kaltara, hususnya Kabupaten Bulungan,” pungkasnya.
Menurutnya sesuatu bernilai budaya seperti ini juga menjadi bagian dari kekayaan Indonesia, sehingga sangat diharapkan untuk mewariskannya kepada anak cucu agar dapat menghindari hilangnya tradisi ini.