TANJUNG SELOR – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Drs. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum, meninjau langsung pengerukan Sungai Selor di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan.
Tahun ini, proyek normalisasi sungai itu akan menghabiskan dana Rp 5 miliar. Pekerjaan tahap pertama akan tuntas pada akhir tahun ini. Kemudian akan dilanjutkan tahap dua pada 2024 mendatang.
“Sudah mulai dikerjakan. Tahap pertama akan selesai akhir tahun ini. Akhir 2024 selesai,” kata Gubernur Kaltara Zainal Paliwang di Tanjung Selor, Senin (21/8/2023).
Sebelumnya, Pemprov Kaltara telah melakukan penandatanganan MoU kerjasama tentang Pelaksanaan Normalisasi Sungai Selor/Buaya Kabupaten Bulungan oleh Gubernur Kaltara dan Komandan Resor Militer (Danrem) 092/Maharajalila Brigjen TNI Ari Estefanus, S.Sos.,M.Sc, pada bulan Juli lalu.
Pengerukan dan pembersihan sungai dari tanaman liar itu dimaksudkan untuk mengembalikan fungsinya ke semula, yaitu jalur transportasi masyarakat dan sumber air baku perusahaan air minum milik Pemerintah Daerah.
Gubernur mengungkapkan dalam pengerjaan normalisasi sungai tersebut, DPUPR –Perkim mulai dari Meranti hingga Intake Sungai Buaya, sedangkan Korem dari Kampung Arab hingga Meranti.
Pengerjaan proyek ini menggunakan excavator buatan dalam negeri yaitu Excavator Amphibi Long Arm Pindad. Ia mengatakan excavator itu baru sebulan dibeli dari PT. Pindad. Pertimbangannya pembelian ini karena adanya nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
TKDN adalah nilai isian dalam persentase dari komponen produksi dalam negeri, termasuk biaya pengangkutan yang ditawarkan dalam item penawaran harga barang maupun jasa. TKDN merupakan menjadi salah satu preferensi dalam menentukan pemenang dalam proses pengadaan barang dan jasa di instansi pemerintahan.
“Kita harapkan Sungai Selor kembali ke fungsi semula serta bermanfaat untuk masyarakat,” tutup Gubernur.