Rayakan Natal, Jemaat Katholik Gelar Ibadah di Gereja Santa Maria Imakulata
TARAKAN – Ribuan umat Khatolik di gereja Santa Maria Imakulata melaksanakan ibadah Misa Natal pada Senin (25/12/2023). Meski jumlah jemaat membludak, namun pelaksanaan ibadah Natal tahun ini berjalan aman dan sama seperti tahun sebelumnya.
Saat dikonfirmasi, Ketua Panitia Hari Besar Gereja Martinus menerangkan, setiap tahunnya jemaat gereja Santa Maria Imakulata terus mengalami pertambahan. Sehingga pelaksanaan ibadah tahun ini Panitia kembali harus membagi jadwal ibadah agar semua jemaat dapat menjalankan ibadah.
“Pelaksanaan ibadah cukup lancar, meski jemaat membludak jadi kami harus membagi jemaat semalam 2 kali ibadah dan pagi ini 2 kali ibadah. Meski jemaat cukup banyak, tapi kami sudah mempersiapkan pelaksanaan ibadah ini sedemikian rupa, sehingga tidak ada kendala berarti,”katanya.
“Untuk kapasitas gereja sendiri 1.500 jemaat bahkan hari ini satu kali ibadah bisa sampai 1.800 malah. Tahun ini tidak ada pembatasan. Kalau tahun lalu kan masih sisa pandemi sehingga masih berjarak, tahun ini tidak dan pelaksanaan berjalan normal kembali,”sambungnya.
Dijelaskannya, adapun untuk sistem pengamanan tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, untuk tradisi gereja Santa Maria Imakulata juga sama yakni Panitia gereja memberikan kado kepada anak-anak usai pelaksanaan ibadah Natal.
“Untuk keamanan tentunya tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya kita dibantu TNI-Polri, ada Ormas dan petugas gereja. Prosedurnya yang masuk pakai mobil wajib buka kaca mobil, yang pakai helm wajib buka kaca helm supaya bisa dikenali petugas,”tukasnya.
“Sejauh ini kami rasa tidak ada rasa kekhawatiran, karena kami yakin semua kemanan bekerja dengan maksimal. Kemarin sterilisasi dari dalam sampai keluar gereja. Kalau memang ada kejadian tidak diinginkan itu sudah kehendak Tuhan, kita manusia hanya bisa berusaha takdir ditentukan Tuhan,” ungkapnya.
“Budaya di gereja Imakulata ini setiap Natal, jemaat anak-anak diberi kado usai pelaksanaan ibadah. Itu dilakukan setiap tahun untuk membuat anak-anak semangat datang ke gereja beribadah,” bebernya.
Sementara itu, Pastor Gereja Khatolik Santa Maria Imakulata, Antonius Andri Atmoko, mengungkapkan tema tahun ini bisa dimaknai dan direfleksikan banyak hal karena mereka kembali ke negerinya melalui jalan lain setelah pandemi ini dilalui, harus dimulai dengan jalan hidup yang baru, cara hidup yang baru.
“Setelah mengalami banyak krisis, kita harus berani menjadikannya sebagai suatu langkah hidup yang baru, jalan yang lama yang tidak sesuai perlu kita tinggalkan supaya bisa masuk ke jalan hidup yang baru,” ujarnya.
“Natal juga selalu dekat dengan Tahun Baru sehingga ini menjadi momen membaharui hidup rohaniah atau batin sehingga persaudaraan kerja sama dalam keragaman itu bisa terus dijalani,” lanjutnya.