TANJUNG SELOR – Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang dan Wakil Gubernur Yansen Tipa Padan, hadiri rapat Paripurna di Gedung DPRD Kaltara dalam rangka serah terima jabatan (Sertijab), (19/2/2021).
Gubernur Zainal A. Paliwang Dalam sambutannya mengatakan, dirinya bersama Wakil Gubernur (Yansen TP) membutuhkan dukungan dari seluruh masyarakat Kaltara untuk mewujudkan program kerjanya.
“Periode ke depan, menjadi momentum pembuktian kita bahwa Provinsi Kaltara merupakan rumah kita bersama, dan kabupaten/kota pilar-pilar pembangunan Kaltara,” kata Gubernur.
Dilanjutkannya, dalam hal ini diperlukan koordinasi dan konsolidasi dari semua pihak, Baik eksekutif maupun legislatif.
“Karena bagaimanapun juga, peran kedua lembaga ini sangat menentukan kebijakan provinsi ke depannya,” lanjut nya.
“Provinsi Kaltara harus berubah, maju, dan lebih sejahtera. Untuk itu, kita harus gerak cepat dan bersama-sama mengejar ketertinggalan dari daerah lain. Yaitu dengan melakukan pembangunan, dengan bersinergi antara eksekutif, legilatif, serta yudikatif. Ini yang perlu kita bangun,” lanjut Zainal.
Pada rapat paripurna yang dihadiri mantan Wakil Gubernur Kaltara, Udin Hianggio, serta Forkopimda, bupati/wali kota, ketua DPRD kabupaten/kota, tokoh masyarakat, pemuda, dan tokoh agama hari ini, Gubernur juga mengharapkan DPRD Kaltara melakukan rapat paripurna tentang peraturan daerah (perda) hari jadi Kaltara.
“Kita harus menghargai perjuangan-perjuangan saudara, sesepuh kita yang berjuang tanpa mengenal lelah, tanpa mengenal waktu, dan tanpa memikirkan keselamatannya untuk berjuang terbentuknya Provinsi Kaltara,” ujar Zainal.
“Kita tahu bahwa Katara terbentuk tanggal 25 Oktober 2012. Berarti, insya Allah tahun ini, Kaltara berusia 9 tahun pada tanggal 25 Oktober,” tambahnya.
Gubernur juga meminta adanya perda logo Kaltara. “Sekali lagi saya mengharapkan kerja sama yang erat dari semua elemen,” imbuhnya.
Zainal juga kembali menyampaikan pentingnya menonjolkan kearifan lokal, Salah satunya, dengan mengenakan batik khas Kaltara.
“Saya megimbau jika waktunya memakai baju batik, pakailah batik khas Kaltara. Begitu juga kopiah khas Kaltara, yang sebagian anggota dewan (DPRD Kaltara) saya lihat menggunakannya. Semoga dalam sidang berikutnya bisa direalisasikan. Karena siapa lagi yang akan menonjolkan budaya khas Kaltara kalau bukan kita. Selama di Jakarta, saya selalu memakai batik khas Kaltara,” beber Gubernur kaltara dalam pidatonya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kaltara, Norhayati Andris, mengapresiasi keinginan Gubernur. Untuk mengangkat kearifan lokal Bumi Kaltara melalui baju batik dan bentuk lainnya.
“Akan kita tuangkan dalam RPJMD 2021-2024. Mengenai kearifan lokal, akan kita masukan di dalam lembaran raperda usulan atau OPD terkait, untuk merancang batik Kaltara supaya disosialisaikan dan menjadi batik daerah,” kata Norhayati Andris. (*)