TARAKAN – Sebagai upaya memperbaiki nasib narapida atau warga binaan untuk hidup lebih baik setelah bebas, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kaltara memberikan program pelatihan bagi seluruh warga binaan sebagai bekal Napi dalam menjalani kehidupan lebih baik di masa depan.
Sehingga dengan itu berbagai jenis pelatihan terus dikembangkan untuk menyesuaikan kebutuhan lapangan pekerjaan dan peluang wisausaha mengikuti perkembangan zaman.
Saat dikonfirmasi, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kaltara, Hj. Rachmawati Zainal, S.H, menerangkan,”Sejauh ini kami terus berupaya membina warga binaan agar mereka dapat hidup lebih baik setelah keluar nanti dengan memberikan mereka pelatihan. Supaya saat keluar (penjara) mereka bisa bekerja atau menciptakan pekerjaan yang halal,”katanya.
“Dengan keahlian yang mereka miliki diharapkan mereka kembali ke dunia hitam dan bisa hidup normal layaknya masyarakat pada umumnya. Kalau dia mengulangi perbuatannya lagi artinya dia mengkhianati semua pegawai yang ada di sini. Yang sudah membantu memperbaiki pribadi,”lanjutnya.
Dijelaskannya, adapun jenis pelatihan terdiri dari bercocok tanam, kerajinan tangan, mengasah jiwa seni hingga keahlian otomotif. Menurutnya, selain menciptakan keahlian bagi warga binaan, hal itu dapat memberikan kesibukan warga binaan melakukan hal positif selama menjalani masa hukuman.
“Sejauh ini kami memberikan pelatihan memasak, Bercocok tanam, Salon, las, Barista, membatik, menjahit, membuat pupuk dan masih banyak lagi,” Tukasnya.
Lanjut dia, jika dirinya cukup senang melihat warga binaan dapat menjalani pelatihan dengan semangat. Sehingga, ia menegaskan jika pemerintah berupaya agar keahlian yang disalurkan dengan membuka peluang bekerja bagi eks warga binaan.
“Hari ini kami melakukan kunjungan ke Lapas Kelas II A Tarakan. Kami cukup senang melihat warga binaan cukup semangat melakukan pelatihan. Sehingga setelah keluar mereka bisa bekerja atau berwirausaha,”terangnya.
“Ketika mereka keluar pemerintah juga berupaya membantu mereka untuk mendapat pekerjaan atau berwirausaha dengan program yang ada. Misalnya kalau ada acara-acara tertentu kita bisa memesan kue buatan napi, atau kalau ada kegiatan kita memamerkan karya batik buatan warga binaan untuk dijual,”sambungnya.