TARAKAN – Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Tarakan, Muhammad Aslam mengatakan jika saat ini permintaan melaksanakan ibadah umrah di Kota Tarakan meningkat, hal itu setelah berakhirnya masa pandemi covid-19 yang terjadi dalam 2 tahun terakhir.
Ia menjelaskan, jumlah pendaftar umroh di Kota Tarakan saat ini telah mencapai lebih dari 900 orang. Ia menghimbau kepada masyarakat yang hendak. Mendaftat dapat menggunakan jasa 12 travel perjalanan haji dan umrah yang resmi terdaftar di Kemenag Tarakan dan terdaftar di pusat.
“Peminat umroh di Tarakan cukup tinggi, jadi kami menghimbau masyarakat lebih teliti sebelum mendaftar. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mendaftar ke travel perjalanan ibadah umrah dan haji. Pastikan travel berizin, baik di pusat maupun daerah, karena selalu dalam pengawasan ketat dari Kemenag,”katanya.
Ia menguraikan, terkhusus di Kota Tarakan terdapat cukup banyak travel yang belum memilki izin cabang. Lanjutnya, masyarakat tidak mudah tergiur dengan harga murah yang ditawarkan. Biasanya travel tidak berizin memiliki harga lebih murah dari travel resmi.
“ciri-ciri travel berizin, memiliki harga pasti. Harga dan paket layanan juga jelas, nginap dimana, di hotel apa dan lain sebagainya. Semua harus ada rinciannya, termasuk visanya sudah keluar apa belum. Kalau sudah bayar, harus kita pastikan itu semua,” tegasnya.
Lanjutnya, guna menghindari hal-hal tidak diinginkan, Kemenag Tarakan akan mengumumkan travel yang telah memiliki izin pusat dan cabang ke media sosial, sehingga masyarakat bisa lebih berhati-hati dalam mendaftar perjalanan umrah.
“Intinya, Kalau ada yang menawarkan dibawah harga referensi, harus waspada, karena bisa bermasalah. Untuk di Tarakan standar perjalanan ibadah umrah kisaran Rp 30 sampai 40 juta,”bebernya.