TARAKAN – Semakin banyaknya desakan masyarakat yang menginginkan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dilakukan, ditambah dengan adanya wilayah di Kaltara yang berstatus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level III, membuat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) sangat serius dalam memberikan perhatian terhadap pelaksanaan PTM.
Hal itu diterangkan Kepala Disdikbud Kaltara Teguh Hendri Susanto saat diwawancara. Ia menjelaskan, hingga saat ini beberapa daerah telah berstatus level 3 dan menurutnya peluang melaksanakan PTM dalam waktu dekat cukup besar.
“Kami sudah mengajukan dengan kementtian Pendidikan, kemudian Mentri Dalam Negeri dan Kesehatan, agar segera untuk dilakukan tatap muka secara terbatas. Karena kalau PPKM level 1, Level 2 dan Level 3 boleh. Beruntung Kaltara sudah level 3, jadi Insyaallah dalam waktu dekat,”ungkapnya, (24/09).
Ditegaskannya, pihaknya tetap akan menyesuaikan kondisi di setiap wilayah di Kaltara. Kendati demikian, diterangkannya saat ini hampir seluruh wilayah saat ini dalam kondisi siap dalam melaksanakan pertemuan tatap muka.
“Jadi kami menyesuaikan wilayah total dengan yang ada di Kabupaten. Jadi kami tidak semata-mata langsung serentak tidak. Ini sesuai dengan zona yang ada di Kabupaten masing-masing. Jadi kami mengikuti perkembangan di Kabupaten Kota,”tukasnya.
Selain itu, pihaknya juga tidak menginginkan adanya perbedaan pelaksanaan PTM antara Disdikbud Tarakan dan Kaltara, sehingga kemungkinan besar nantinya pihaknya akan melaksanakan PTM secara serentak bersama SD dan SMP.
“Jangan sampai Kabupaten membuka, SMA nya belum buka, atau SMA buka, SD dan SMP belum dibuka. Saya tidak ingin begitu, kita harus sama-sama. Karena kita sudah membangun komitmen, bahwa Kabupaten Kota sebagai pilar, jadi harus sama-sama,”terangnya.
Lanjutnya, sejauh ini belum adanya kluster pada aktivitas PTM saat sempat digelar. Hal itu tidak terlepas dari disiplin prokes yang diterapkan. Sehingga, ia meyakini pelaksanaan PTM cukup aman dari penularan covid-19.
“Selama ini tidak pernah ada kluster dalam kegiatan-belajar. Karena pelaksanaannya cukup terkendali. Berbeda dengan di pasar, kenapa pasar dibuka dan sekolah tidak dibuka, padahal kalau dilihat pasar itu lebih rawan terhadap penularan daripada sekolah,”tuturnya.
“Untuk fasilitas prokes kami sudah memastikan jika setiap sekolah sudah memenuhinya. Bahkan kami prihatin karena banyak yang tidak digunakan malah rusak. Karena sudah mau PTM batal lagi, Insyaallah kalau tidak ada halangan tanggal 4 hari senin kita bisa mulai,”tutupnya.