TARAKAN – Kepala Perwakilan Ombudsman RI (ORI) Kaltara Maria Ulfa menerangkan, sejauh ini pihaknya terus memantau persiapan fasilitas seperti Pelabuhan dan Bandara dalam mempersiapkan arus mudik tahun 2023. Ia mengatakan, pihaknya mengingatkan pelabuhan dan Bandara agar melengkapi sejumlah fasilitas dasar dalam memberikan kenyamanan masyarakat.
“Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, ada beberapa hal yang memang kami perhatikan, dalam hal mudik, sebagaimana diatur dalam UU 25 tahun 2010 fasilitas yang harus diperhatikan sebuah pelabuhan, ialah apakah ada loket pengaduan, mengingat di tahun ini mungkin jauh lebih besar pengguna layanan arus mudik dibanding tahun-tahun sebelumnya,”katanya.
Ia menjelaskan, dengan adanya kenaikan jumlah pengguna layanan mudik ini, maka pelabuhan misalnya harus betul-betul mempersiapkan, sarana prasarana secara konferhensif dari tahun-tahun sebelumnya.
Lanjutnya, pihaknya baru akan meninjau langsung lapangan dalam waktu dekat untuk melihat langsung kondisi Pelabuhan dan Bandara. Lanjutnya, nantinya hasil tinjauan tersebut akan dilaporkan dalam koordinasi di pusat.
“Kami juga berharap nantinya ada transparansi kenaikan harga tiket dan besaran tarif. Karena jumlah pengguna Arus mudik terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, sehingga jangan sampai ada masyarakat yang membutuhkan tiket, mereka dimanfaatkan oleh oknum yang mengambil keuntungan. Karena posisinya sedang membutuhkan,”terangnya.
“Selanjutnya kami memantau kondisi fasilitas kesehatan atau keamanan bagi penumpang. Apakah di sekitar pelabuhan tersebut, termasuk di dalamnya ada pemadam kebakaran. Kami juga sebelumnya menyarankan kalau di sekitar pelabuhan tersebut seharusnya ada CCTV yang menghadap ke Speed Boat. Mengingat petugas yang menjalankan pengawasan di pelabuhan sangat terbatas,”lanjutnya.