TARAKAN – Layanan 112 yang diresmikan 2 tahun lalu telah bermanfaat banyak bagi masyarakat untuk bantuan keadaan darurat. Sehingga layanan tersebut masih jadi andalan masyarakat.
Kepala Dinas Komunikasi dan informasi (Diskominfo) Kota Tarakan, Tarmiji menjelaskan, sampai saat ini masih banyak masyarakat yang memanfaatkan layanan tersebut.
“Sampai saat ini layanan 112 masih berjalan. Jumlah yang menelpon masih tetap ada, sekitar 5 sampai 7 penelpon tiap hari. Dari yang meminta ambulan, pemadam dan juga Satpol PP,” ungkapnya, (18/2).
Lanjutnya, layanan 112 merupakan layanan bersifat kedaruratan, sedangkan layanan qlue merupakan layanan untuk mencurahkan keluhan dan aspirasi kepada pemerintah.
“Perbedaan layanan 112 dan Qlue ini untuk layanan 112 ini bersifat kedaruratan misalnya Kebakaran, orang meninggal, bencana alam, sedangkan Qlue layanan laporan keluhan masyarakat yang membutuhkan perbaikan, misaln dalam hal layanan atau perbaikan, masalah lingkungan atau perbaikan infrastruktur,” sambungnya.
Namun, tidak jarang layanan darurat tersebut disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mencari hiburan semata. Dikatakannya, sekitar 4 dari 10 yang menelpon merupakan oknum dari yang tidak bertanggung jawab.
“memang sangat disayangkan masih banyak yang yang suka menggunakan layanan ini untuk candaan. Seperti menelpon menggoda operator, ada yang diangkat langsung dimatikan, ada juga yang menelpon mendengarkan suara desahan,” bebernya.
Ia pun berharap, semoga kedepannya masyarakat dapat lebih cerdas dalam memanfaatkan sesuatu.
“Kami berharap kepada masyarakat tidak menjadikan layanan ini sebagai candaan, khawatirnya saat dia menelpon, ada orang lain yang juga menelpon benar-benar membutuhkan bantuan. Sehingga orang yang benar-benar meminta bantuan ini tidak dapat tersambung ke kami,” paparnya.