TARAKAN – Pelaksanaan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI) melalui layanan Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) yang diselenggarakan oleh KPwBI Prov. Kaltara sepanjang bulan Januari 2022 telah berlangsung dengan efisien, aman, andal dan lancar.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara, Tedy Arief Budiman, mengatakan Hal tersebut tercermin dari tingkat ketersediaan (availability) sistem yang mencapai 100% dan tidak terdapat unsettled transaction.
“Nilai transaksi BI-RTGS pada bulan Januari 2022 tercatat sebesar Rp1.033,69 miliar dengan volume yang tercatat sebanyak 698 transaksi. Nilai tersebut mengalami peningkatan masing-masing sebesar 103,13% (yoy) dan 33,46% (yoy),” jelasnya, (02/03/2022).
Sementara itu, nilai transaksi transfer dana melalui SKNBI pada bulan Januari 2022 tercatat mengalami kenaikan sebesar 8,01% (yoy) atau Rp480,49 miliar. Di sisi lain, volume transaksi mengalami kontraksi sebesar 7,33% (yoy) atau dari yang sebelumnya sebanyak 11.322 transaksi pada Januari 2021, menjadi sebanyak 10.492 transaksi pada Januari 2022.
“Dari perkembangan jumlah merchant QRIS di wilayah Provinsi Kalimantan Utara per 31 Januari 2022, terdapat sebanyak 28.977 merchant meningkat sebanyak 471 merchant jika dibandingkan Desember 2021. Secara tahunan, dibandingkan posisi pada akhir tahun 2021, jumlah NMR tersebut meningkat sebesar 1,65%,”
Lanjutnya, sepanjang bulan Februari 2022, terdapat arus uang keluar (outflow) dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara sebesar Rp139,10 miliar.
“Sedangkan arus uang masuk (inflow) pada bulan Februari 2022 tercatat sebesar Rp123,53 miliar. Dengan demikian, pada Februari 2022 KPwBI Prov. Kaltara mengalami net outflow sebesar Rp15,57 miliar,” tuturnya.
Diketahui, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara secara teratur melakukan dropping dan penarikan uang pada 3 (tiga) Kas Titipan Bank Indonesia (Tanjung Selor, Malinau dan Nunukan) sesuai kebutuhan. (*)