Gebrakan “GILA” Bahar Mahmud Yang Katanya “BUKAN” Politisi Kaleng-kaleng
Mungkin sebagian kalian masih asing dengan sosok 1 ini, seorang pria bertubuh besar yang fotonya mungkin kalian pernah lihat terpasang di pinggir jalan. Ia adalah Bahar Mahmud seorang politisi sekaligus Calon Legislatif (Caleg) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang memiliki pemikiran visioner. Ia juga merupakan Da’i dan guru di salah satu sekolah swasta di Kota Tarakan. Sebagai pemuda yang berkecimpung di dunia politik sejak di bangku kuliah, nama Bahar tentunya tidak asing di telinga politisi di Kaltara. Bukan hanya di kalangan politisi bahkan Bahar Mahmud juga dikenal oleh lingkungan organisasi Persaudaraan Pelajar Se-kota Tarakan (PPST).
Sekilas Bahar terlihat seperti Caleg pada umumnya. Namun jika dicermati lebih jauh, Bahar merupakan politisi yang cukup unik. Keseharian Bahar pun jauh dari gaya high clas yang sering ditampilkan caleg pada umumnya. Dengan style ala kadarnya, Bahar selalu nyaman dan bangga menampilkan kesederhanaan. Itulah yang membuat Bahar berbeda. Tidak hanya itu, Bahar juga memiliki terobosan “Gila” dan berani dari caleg pada umumnya. Kendati demikian, Bahar cukup realistis dalam membangun Komitmennya.
Mau tahu apa saja Janji seorang Bahar Mahmud?
Yuk kita simak.
1 LPG 3 Kilogram
– BAHAR berkomitmen untuk memperjuangkan normalisasi harga LPG (Elpiji) 3 KG melalui regulasi. Selama elpiji status elpiji sebagai kebutuhan bersubsidi hanya menjadi hiasan saja. Pada praktiknya di lapangan, sangat banyak masyarakat tak bisa membeli elpiji dengan harga HET yang ditetapkan pemerintah. Sebaliknya elpiji 3kg justru menjadi sarang praktik bisnis oknum-oknum pelaku usaha yang justru menambah kesulitan masyarakat kecil.
2. KOMUNITAS
Membentuk Komunitas “INGATKAN BANG BAHAR”. Sebagai calon anggota legislatif yang menjadi penyambung telinga dan lidah masyarakat, Bahar Mahmud tak ingin seperti caleg-caleg pada lainnya yang mudah menebar janji namun lupa dalam hal eksekusi.
Maka daripada itu, sebagai niatan tulus menunaikan janji-janji politiknya, Bahar berkomitmen agar senantiasa mengingat dan menunaikan janji tersebut. Namun sebagai manusia biasa, Bahar sangat menyadari dirinya juga memiliki keterbatasan dan mungkin lupa akan komitmen yang pernah dirinya utarakan. Menyadari akan hal ini, Bahar merasa perlu adanya sekelompok orang yang senantiasa mengingatkan janji-janji yang ia pernah ucapkan jika terpilih nanti. Karena bagi Bahar, janji bukan hanya sekedar hiasan dalam politik, namun itu merupakan hutang yang wajib ia tuntaskan.
3. MEMPERJUANGKAN REGULASI TARAKAN BEBAS PARKIR LIAR
Mendengar janji ini, mungkin sebagian masyarakat agak tergelitik lantaran hal ini sepertinya mustahil dilakukan seorang legislatif. Namun Bahar bukanlah l politisi “kaleng-kaleng” yang suka menebar janji tanpa pertimbangan matang. Bahar pun menyadari tidak mudah melakukan ini. Oleh sebab itu Bahar berkomitmen mengusulkan regulasi yang nantinya menerapkan tindakan tegas terhadap aktivitas parkir liar yang tentu meresahkan pengendara. Melalui regulasi ini, nantinya pelaku parkir akan terancam sanksi Tindak Pidana Ringan (Tipiring) jika tertangkap memungut parkir tanpa legalitas. Adapun untuk berhasil atau tidaknya upaya tersebut dalam menghilangkan aktivitas parkir liar, tentu hal tersebut memerlukan kerjasama semua stakeholder. Namun “YANG PALING PENTING’ ialah BAHAR akan berkomitmen agar regulasi tersebut dapat diwujudkan.
4. Blusukan
– Istilah blusukan identik dengan kegiatan “pencitraan” politisi menjelang kampanye, namun hal itu tidak berlaku untuk Bahar Mahmud. Bahar berkomitmen melakukan blusukan minimal satu bulan sekali baik secara door to door, ke pasar, warung kopi atau tempat yang kerap menjadi aktivitas masyarakat jika terpilih nanti. Bagi Bahar blusukan bukan hanya untuk kampanye semata, namun blusukan merupakan sebuah cara membangun dan menghidupkan silaturahmi serta rasa emosional bersama masyarakat yang tentunya membuat ia dapat memahami lebih jauh terhadap apa yang masyarakat. Ia juga ingin secara langsung bersentuhan dengan masyarakat tanpa adanya jarak antara rakyat dan wakilnya.
LAPOR BANG BAHAR
– Sebagai politisi muda yang memiliki mimpi memperbaiki pelayanan pemerintah, Bahar Mahmud lagi-lagi gebrakan besar dengan memunculkan program “LAPOR BANG BAHAR”. Program yang mempersilakan masyarakat agar mengadu jika menerima pelayanan buruk atau tidak menyenangkan dari pemerintah. Sebagai mitra eksekutif, legislatif memiliki wewenang memastikan layanan berjalan baik, dengan menjadi situasi dan kondisi layanan sebagai acuan regulasi. Menurut Bahar segala aturan yang dibuat oleh legislatif tentunya bermula dari persoalan sosial yang terjadi di lapangan. Sehingga aturan dibuat untuk memberi kenyamanan dan ketertiban.