TARAKAN – Nominal ekspor komoditas Kaltara melalui pelabuhan di luar daerah mengalami penurunan sebesar 4,24 persen hingga triwulan III 2022. Demikian hal tersebut disampaikan, Statistisi Ahli Madya pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara, Panca Oktianti.
Ekspor Kaltara melalui pelabuhan di luar daerah tercatat sebesar USD98,88 juta. Atau setara Rp1,53 triliun (Mengacu Kurs Tengah BI 16/11 : Rp15.563). Sementara angka yang tercatat pada periode sama tahun sebelumnya sebesar USD103,26 juta (Rp1,60 triliun).
Total ada 3 lokasi pelabuhan utama di luar daerah sebagai lokasi ekspor komoditas asal Kaltara. Yakni di Jawa Timur dengan nominal USD84,37 juta (Rp1,31 triliun), di Sulawesi Selatan sebesar USD9,78 juta (Rp152,20 miliar) dan DKI Jakarta sebesar USD2,10 juta (Rp32,68 miliar).
“Beberapa komoditi utama yang diekspor melalui pelabuhan luar daerah antara lain hasil perikanan, rumput laut, rempah-rempah dan plywood,” terang Panca, belum lama ini.
Sebelumnya, ia menjelaskan, ada beberapa faktor yang melatarbelakangi kinerja ekspor melalui pelabuhan lain. Pertama, kuantitas produk ekspor dari Kaltara tidak memungkinkan untuk dikirim langsung ke negara tujuan.
Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama dengan eksportir dari daerah lain. Kedua, tidak ada pelayaran langsung dari pelabuhan di Kaltara menuju negara tujuan ekspor.
“Sebenarnya memang eksportir di Kaltara sudah berhubungan atau bermitra dengan pihak dari daerah lain. Sehingga ada beberapa komoditi yang diekspor dari sana. Polanya pun sama kok. Ada beberapa komoditi dari daerah lain yang diekspor melalui Kaltara,” ujar Panca.
Kendati demikian, dia juga merekomendasikan agar pemerintah daerah di Kaltara terus mendorong fasilitas penunjang kegiatan ekspor-impor pada pelabuhan di Kaltara. Dengan begitu, bisa berimplikasi positif terhadap aktivitas pengiriman eksportir.
“Fasilitas penunjang perlu lebih ditingkatkan. Sehingga banyak komoditi yang juga dapat dikirim melalui pelabuhan di sini. Seperti di Tarakan, contohnya,” jelasnya.