TARAKAN – Besarnya kasus stunting yang terjadi membuat pemerintah Indonesia cukup serius dalam menanggani persoalan tersebut. Pasalnya stunting dinggap dapat menghambat sebuah negara dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul di masa depan.
Saat dikonfirmasi, Pengelola program Gizi Dinkes Tarakan Arminah menerangkan, masa 0 hingga 2 tahun merupakan masa krusial dalam mencegah stunting pada anak-anak. Menurutnya, di usia-usia saat itu orangtua harus lebih peka makanan yang pas untuk bayi dan memahami kandungan pada makanan.
“Untuk mencegah stunting itu kan sebenarnya dimulai dari dalam kandungan sampai dengan umur 2 tahun. Jadi cara pencegahannya itu dilihat dari pemeriksaan ibu hamil, minimal 4 kali selama kehamilannya, dan puskesmas juga di program gizi itu, dicek kadar HB (Hemoglobin) untuk mengetahui apakah si ibu itu anemia atau tidak,”katanya.
“Kalau memang anemia ada tindakan-tindakan seperti pemberian penambah darah yang lebih terus kemudian itu masuk di dalam pantauan. Terus kalau dia diukur lingkar lengannya, kalau lingkar lengannya memang di bawah 23,5 itu kalau di program gizi ada PMT (pemberian makanan tambahan) itu khusus untuk ibu hamil,”terangnya.
Selain itu, dalam masa 0 sampai 6 bulan orangtua dianjurkan untuk memberi Air Susu Ibu (ASI) pada anak. Mengingat ASI sangatlah salah satu terpenting selaim.dilakukannya imunisasi.
“Kalau untuk bayinya nanti, itu dilakukan seperti IMD, kalau baru melahirkan. Terus kemudian langsung diedukasi tentang ASI eksklusif 0 sampai 6 bulan. Kemudian itu juga pencegahannya juga salah satunya ialah imunisasi dasar lengkap dan pemberian vitamin A jika sudah 6 bulan ke atas itu 2 kali dalam setahun,”tukasnya.
“Kemudian pemberian makan bayi dan anak harus tepat juga, tapi biasanya itu banyak yang lepas di PNBA nya, kalau anak sudah mengenal makanan itu, tapi banyak orangtua yang kurang paham seperti apa sih PNB. Kan biasanya yang kita lihat itu kalau masih ASI eksklusif badanya masih bagus-bagus saja. Tapi nanti kalau sudah diberi makanan pertama itu biasanya di situlah mulai nerat badan anak tidak bertambah, perkembangannya juga sudah mulai menurun,”lanjutnya.