TARAKAN – Kerap terjadinya persoalan pada pelaksanaan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) setiap tahunnya menimbulkan pertanyaan apakah pemerintah serius dalam melakukan penangganan PPBD. Hal tersebut terjadi lantaran masih kurangnya jumlah sekolah negeri yang ada.
Saat dikonfirmasi, Kepala Disdikbud Kaltara Teguh Henri Sutanto mengakui, berbagai tantangan harus dihadapi Disdikbud dan orang tua calon peserta didik SMA pada PPDB jalur zonasi tahun ini. Disdikbud menguraikan dugaan penyebab semakin menciutnya jarak zonasi, yakni maraknya perpindahan alamat Kartu Keluarga (KK) jelang pelaksanaan PPDB.
“Kami mengambil langkah solutif agar kesempatan belajar masyarakat Tarakan ke bangku SMA tidak terhambat, maka Disdikbud Kaltara menambah beberapa layanan pendidikan,”ujarnya.
Sehingga pihaknya mengupayakan akan menambah rombel menyesuaikan kondisi diantaranya SMAN 4 Tarakan sebanyak 4 rombel. Rencana SMAN 1 Tarakan kita akan tambahkan 6 rombel.
“Nanti akan bertahap, tahun depan 2 rombel dulu hingga 3 tahun ke depan. Persiapan penambahan rombel, kami memastikan akan ada penambahan ruang kelas, msalnya, di SMAN 1 Tarakan direncanakan penambahan 6 kelas, karena masih terdapat sedikit lahan,”bebernya.
Selain penambahan rombel, Disdikbud mendapat saran agar membuat sekolah filial menurutnya, hal ini dapat mengatasi kurangnya daya tampung siswa karena berada di zonasi yang hanya memiliki 1 sekolah.
“Sekolah filial ini ibaratnya sekolah cabang lah dari induknya. Bangunannya kecil yang dibangun di salah satu tempat, nanti guru dan pendaftarannya tetap di induk sekolah, misalnya SMA Negeri 1 Tarakan,”imbuhnya.