TARAKAN – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Tarakan memastikan jika alokasi vaksin kedua ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Hal itu disebabkan terhambatnya proses vaksinasi pada lansia oleh faktor tertentu. Sehingga saat ini sebagian masyarakat yang telah melewati vaksin tahap pertama masih menunggu vaksin dosis kedua.
Saat dikonfirmasi, Juru Bicara Satuan Tugas Penangganan Covid-19 Kota Tarakan dr Devi Ika Indriarti M.Kes menerangkan, jika pemerintah tidak akan mengalihkan dosis vaksin tahap pertama ke dosis tahap 2 sebelum semua sasaran vaksin dosis pertama divaksin. Ia menjelaskan, alasan terhambatnya alokasi vaksin dosis kedua disebabkan karena masih adanya sasaran dosis pertama yang belum divaksinasi. Sehingga pusat memperioritaskan alokasi vaksin dosis kedua kepada daerah yang telah menyelesaikan vaksin tahap pertama kepada warganya.
“Kalau distribusi vaksin covid-19 ke daerah, itu kan melewati provinsi, sebenarnya itu tergantung oleh laju vaksin yang dikerjakan. Kalau misalnya laju vaksinasinya agak lambat, kemudian vaksin kita masih ada, itu pasti akan menyebabkan kita tidak mendapatkan alokasi vaksin. Jadi memang diberikannya itu per 2 minggu,”ujarnya, kemarin (23/5).
Dijelaskannya, banyaknya lansia yang berhalangan hadir pada proses vaksinasi pertama, membuat proses vaksinasi tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Alhasil, hingga saat pihaknya terus mengupayakan vaksin tahap 1 diselesaikan.
“Karena kemarin vaksinasi untuk lansia, itu kan dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan, menurut pemerintah pusat, karena banyak yang lansia yang dihubungi ingin menunda. Akhirnya laju vaksinasi lansia berkurang apalagi habis itu libur lebaran,”tukasnya.
“Karena ini banyak tertunda akhirnya pusat melihat kita banyak vaksin sehingga tidak diberikan. Akhirnya tertundalah pengiriman vaksin ke kita, untuk yang dosis kedua. Jadi makanya kami mengumumkan vaksin keduanya ditunda,”sambungnya.
Meski demikian, ia menegaskan jika tenggat aman jarak antara dosis pertama dan kedua sekitar dua bulan. Sehingga ia menerangkan jika penundaan tersebut cukup aman jika tidak melebihi waktu dua bulan.
“Tapi sebenarnya tidak masalah, karena jarak dosis pertama dan kedua itu satu bulan. Boleh lebih asal tidak melebihi 2 bulan. Tapi pasti pusat sudah melihatlah keamanannya. Makanya kami juga berupaya melakukan vaksin masal selanjutnya juga kami juga akan melakukan kepada guru kami akan laksanakan di gedung Serbaguna pada Selasa. Mudah-mudahan semua yang diberikan undangan hadir,”terangnya.
Lanjutnya, saat ini Satua Tugas memang memiliki stok vaksin. Namun hal itu tidak dapat dialihkan ke dosis vaksin tahap dua, mengingat stok yang ada diperuntuhkan untuk dosis vaksin pertama.
“Memang kita ada stok vaksin, tapi vaksinnya kan sudah ada alokasinya sendiri. Jadi mungkin akhirnya orang bertanya-tanya, kenapa ada vaksin tapi tidak diberikan kepada dosis kedua. Karena memang bukan peruntukannya,”terangnya.
“Untuk lansia itu kan masih 1.750 itu sudah terpakai 1.300 berarti masih ada sisa sekitar 450an lah yang masih belum digunakan. Tapi itu tidak bisa diberikan untuk dosis kedua. Tetap harus dihabiskan untuk dosis pertama yang belum sempat divaksin,”lanjutnya.
Kendati begitu, ia memastikan untuk calon jemaah haji sudah dilakukan vaksin dosis kedua. Mengingat, pelaksanaan keberangkatan haji sebentar lagi jika Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mengizinkan.
“Untuk yang sudah disuntikan dosis kedua ada 95 orang, itu pun dari jemaah haji yang kemungkinan berangkat. Tapi untuk dosis kedua secara umum itu ditunda dulu karena kami belum mendapatkan alokasi vaksin yang dosis kedua kemarin,”pungkasnya.