Headlineku – Sejak mulai dikerjakan sekitar 20 tahun lalu, Masjid At-taubah yang terletak di Dusun Paleleng Desa Kaselarau Kecamatan Batulappa Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan hingga kini masih membutuhkan uluran tangan masyarakat dan pemerintah. Pasalnya proses pembangunan masjid tersebut membutuhkan biaya yang cukup besar lantaran sulitnya akses mengangkut material hingga ke lokasi pembangunan.
Alhasil, harga material yang dibeli membengkak hingga tiga kali lipat dari harga normal. Sehingga hal itu yang menjadi kendala masyarakat setempat dalam memenuhi pembiayaan pembangunan masjid. Meski pembangunan sudah berjalan sejak 20 tahun terakhir. Hal itulah yang diungkapkan Bendahara Panitia Pembangunan Masjid At-taubah Dusun Paleleng, Hasim S.pd saat dikonfirmasi.
“Kawasan Dusun Paleleng berada di atas pegunungan perbatasan wilayah Pinrang dan Enrekang masyarakatnya kurang lebih 500 warga. Sedangkan hitungan KK taksiran 130. Yang menjadi kendala pembagunan masjid paleleng adalah akses jalannya yang kurang diperhatikan sehingga membuat kami harus mengeluarkan cost (biaya) lebih besar untuk mengangkut materialnya 3 kali lipat harganya dari harga normal di Kabupaten,”ujarnya, Sabtu (24/06/2023).
Dikatakannya, selain biaya material yang membengkak, sulit akses juga membuat warga setempat harus berputar mengangkut material melalui Kabupaten Enrekang jika jalan penghubung dari cemba ke dusun paleleng tertimbun longsor atau bahkan putus,sambil menunggu perbaikan jalan yang tidak menentu. Belum cukup sampai di situ, jalan yang dilalui pun juga tak bisa dilewati kendaraan roda empat. Alhasil, pengantar harus mengakalinya dengan melakukan pengangkutan menggunakan kendaraan roda dua melintasi jembatan kayu dan sungai. Hal itu dilakukan lantaran jalan yang menghubungkan Dusun Paleleng dan Kabupaten Pinrang tidak memungkinkan dilalui secara normal. Paling tidak, masyarakat harus bertaruh nyawa dalam proses pengangkutan. Hal itu tidak lain dan tak bukan lantaran ekstremnya kondisi jalan.
“harga pasir 1 Truk itu Rp 1,5 juta rupiah dalam satu mobil hanya bisa diangkut 3 kubik karena kondisi yang kecil. Sementara harga kerikil 1 Truk itu 1,8 muatan 3 kubik. Bahkan untuk akses masuk kampung tidak memungkinkan untuk dilewati maka terpaksa melalui akses di Kabupaten Enrekang yang diangkut menggunakan motor melewati jembatan kayu penghubung Enrekang – Pinrang yang tepatnya di Desa Tallu bamba jalikko ke dusun paleleng Kecamatan Batulappa karena hanya bisa dilewati kendaraan roda dua,”ungkap Hasim.
Dikatakannya, sejauh ini progres pembangunan baru menyentuh 50 persen. Kendati begitu, masyarakat tetap memanfaatkan masjid untuk shalat berjamaah secara darurat lantaran belum adanya masjid di dusun terpencil tersebut. Dengan kondisi yang ada, masyarakat tidak menyerah dan tetap melanjutkan pembangunan meski dengan keterbatasan finansial.
“Sementara (progres) pembangunan baru sekitar 50 persen. Dana yang dibutuhkan masih sekitar kurang lebih Rp 700 juta rupiah untuk bisa layak standar masjid pada umumnya. Sedangkan saldo yang ada kurang lebih sekitar Rp 30 Juta rupiah saja,”tuturnya.
Meski kondisi tersebut cukup memprihatinkan, namun perjuangan masyarakat Dusun Paleleng untuk memiliki Masjid hingga saat ini minim perhatian pemerintah setempat. Padahal di tahun sebelumnya Bupati Pinrang sempat melakukan kunjungan ke desa tersebut. Meski kata Hasim pemerintah Kabupaten (Pemkab) sempat mengucurkan bantuan, namun bantuan tersebut sangat jauh dari harapan masyarakat. Diketahui, besaran bantuan tersebut sebesar Rp 5 Juta rupiah yang tentunya tidak sebanding dengan harga material yang cukup mahal untuk diangkut ke desa tersebut.
“Sampai saat ini kami merasa kurang perhatian dari pemerintah karena jauh dari kota dan penduduk yang sedikit dan mungkin karena kampung kami di daerah terpencil dan masyarakatnya yang kurang banyak. Makanya pemerintah kurang memberi perhatian dengan kami,”terangnya.
“Maka dari itu, kami mengharapkan adanya bantuan dari saudara kami tidak hanya di Kabupaten Pinrang, tapi di mana pun saudara kami tanpa terkecuali. Selama ini, biaya yang kami gunakan adalah mayoritas penghasilan masyarakat setelah panen jagung yang tak menentu harganya dan ada sebagian disumbang dari luar setiap bulan ramadhan,”kata Hasim.
“Kami mengucapkan Terima kasih kepada saudara kami yang sudah membantu, dan kami berharap ketukan hati saudara kami tanpa terkecuali agar kiranya bisa sedikit membantu dalam pembangunan Masjid kita ini,”tutupnya.
Kepada masyarakat yang ingin memberi uluran bantuan, dapat mengirimkan donasi ke :
Rek BRI AN Masjid At-taubah Paleleng
0219 – 01 – 016980 – 53 – 2
Atau dapat menghubungi :
Suparman 0823 4904 6660
Hasim 0852 5167 2103